Puisi
metafisika
menembus waktu lampau
menanyai hati tentang rasa hati
lupa adalah wujud pengelihatan dari olah pikirmu yang sudah terjadi
semilir laksana angin
mendung berbulir air
di gerimis ini tanahku basah
beradu hati di gerimis sore hari
aku melihatmu menangis
ini tamparan bagiku
menampar hatiku
aku tak mampu
aku tak sanggup
melihatmu adalah langit bagiku
mendengarmu adalah pijakan kaki bagiku